Artikel Terbaru
Menyalakan Semangat Sumpah Pemuda Melalui Gerakan Zakat, Infak, dan Sedekah
Setiap tanggal 28 Oktober, bangsa Indonesia memperingati Hari Sumpah Pemuda, sebuah momentum bersejarah yang menjadi simbol kebangkitan nasional dan persatuan bangsa.
Sumpah Pemuda yang lahir pada tahun 1928 bukan hanya sekadar deklarasi, tetapi manifesto moral kaum muda untuk bersatu dalam perbedaan demi kemajuan Indonesia.
Lebih dari sembilan dekade telah berlalu, namun semangat itu tetap relevan hingga hari ini. Jika dahulu para pemuda berjuang melawan penjajahan fisik, maka kini kita ditantang melawan bentuk penjajahan yang berbeda — kemiskinan, kebodohan, dan ketidakpedulian sosial.
Di sinilah gerakan zakat, infak, dan sedekah (ZIS) menjadi wadah aktualisasi nilai Sumpah Pemuda dalam konteks kekinian: membangun bangsa melalui kepedulian dan keadilan sosial.
Dari Persatuan Menuju Kepedulian Sosial
Sumpah Pemuda mengajarkan kita arti bersatu dalam perbedaan, sementara zakat mengajarkan berbagi dalam keberlimpahan.
Keduanya berakar pada nilai yang sama: memuliakan sesama dan memperkuat ikatan sosial antar manusia.
Melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Tanjungpinang, semangat persatuan itu diterjemahkan dalam bentuk kerja nyata.
Zakat, infak, dan sedekah yang dihimpun dari para muzaki disalurkan kepada para mustahik dengan prinsip amanah, profesional, dan berkeadilan.
Dengan demikian, ibadah zakat tidak berhenti pada dimensi spiritual semata, tetapi juga menjadi instrumen pemerataan ekonomi dan pengentasan kemiskinan.
Program-program unggulan seperti Tanjungpinang Cerdas, Sehat, Makmur, dan Peduli adalah bukti nyata bahwa zakat mampu menjadi solusi sosial di tengah masyarakat.
Semua ini berangkat dari semangat gotong royong yang menjadi ruh Sumpah Pemuda: kebersamaan dalam membangun kesejahteraan umat.
Peran Pemuda dalam Gerakan Zakat
Pemuda selalu menjadi pelopor perubahan.
Dalam konteks zakat, peran pemuda sangat strategis — bukan hanya sebagai penerima manfaat, tetapi juga sebagai penggerak gerakan kebaikan.
Kesadaran berzakat, berinfak, dan bersedekah di kalangan generasi muda dapat menjadi energi besar dalam memperkuat solidaritas sosial di tengah masyarakat.
Melalui kreativitas dan kepedulian sosial, pemuda dapat menyebarkan nilai-nilai zakat melalui berbagai cara, mulai dari media digital hingga gerakan komunitas.
Saat semangat Sumpah Pemuda berpadu dengan semangat zakat, maka lahirlah generasi muda yang tidak hanya nasionalis, tetapi juga humanis dan dermawan.
Zakat Sebagai Wujud Cinta Tanah Air
Menunaikan zakat adalah tindakan cinta tanah air.
Sebab di dalamnya terkandung nilai-nilai kemanusiaan, pemerataan ekonomi, dan solidaritas sosial yang selaras dengan cita-cita kemerdekaan: mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
BAZNAS Kota Tanjungpinang berkomitmen menjadikan zakat, infak, dan sedekah sebagai gerakan kebangsaan yang menyatukan umat dan menguatkan bangsa.
Dengan menyalurkan zakat melalui lembaga resmi, masyarakat tidak hanya menjalankan ibadah, tetapi juga berpartisipasi aktif dalam pembangunan sosial-ekonomi yang berkeadilan.
Setiap rupiah zakat yang disalurkan adalah bukti nyata kecintaan kita kepada negeri — cinta yang tidak hanya diucapkan, tetapi diwujudkan dalam tindakan membantu sesama.
Pemuda Berzakat, Indonesia Kuat
Sumpah Pemuda mengajarkan bahwa perubahan besar selalu dimulai dari tekad bersama.
Hari ini, tekad itu dapat kita hidupkan kembali dengan cara berbeda — melalui gerakan kepedulian sosial berbasis zakat.
Ketika pemuda, masyarakat, dan lembaga seperti BAZNAS bersatu dalam semangat zakat, infak, dan sedekah, maka kita sedang menulis ulang makna Sumpah Pemuda dalam konteks zaman modern:
bersatu dalam kebaikan, berjuang untuk kemanusiaan, dan membangun bangsa dengan keberkahan.
Mari jadikan Sumpah Pemuda tahun ini bukan sekadar peringatan, tetapi sebuah gerakan kebangkitan sosial.
Bersama BAZNAS Kota Tanjungpinang, mari kita kobarkan semangat:
“Pemuda Berzakat, Indonesia Kuat.” Dok
ARTIKEL28/10/2025 | Drs. H. Akhmad – Ketua BAZNAS Kota Tanjungpinang
Santri Berdaya, Santri Bangun Indonesia: Zakat Menguatkan Langkah Santri untuk Kesejahteraan Umat
Setiap tanggal 22 Oktober, bangsa Indonesia memperingati Hari Santri Nasional, sebuah momentum untuk mengenang semangat perjuangan para santri yang tidak hanya berdiri di barisan keagamaan, tetapi juga berperan besar dalam membangun bangsa. Santri bukan sekadar simbol religiusitas, melainkan potret generasi yang tangguh, berilmu, dan berjiwa sosial.
Tema “Santri Berdaya, Santri Bangun Indonesia” menjadi pengingat bagi kita semua bahwa santri memiliki potensi luar biasa untuk berkontribusi dalam pembangunan bangsa. Kemandirian ekonomi, kepedulian sosial, serta semangat keilmuan yang tumbuh di pesantren menjadi fondasi kuat dalam mencetak generasi yang berdaya saing dan berakhlak mulia.
Dalam konteks ini, zakat memiliki peran strategis sebagai instrumen pemberdayaan umat, termasuk para santri. Melalui pengelolaan zakat yang amanah dan profesional oleh BAZNAS, dana umat dapat disalurkan untuk mendukung program-program pendidikan, pelatihan keterampilan, hingga pemberdayaan ekonomi di lingkungan pesantren dan masyarakat sekitar.
Zakat kita melalui BAZNAS turut menguatkan langkah santri untuk terus berkontribusi dalam menciptakan kesejahteraan umat. Dengan menyalurkan zakat secara tepat sasaran, kita membantu mewujudkan kemandirian ekonomi pesantren, mencetak santri wirausaha, dan membangun ekosistem sosial yang produktif.
Mari bersama-sama menjadikan Hari Santri Nasional bukan hanya seremonial, tetapi juga momentum untuk meneguhkan semangat keberdayaan. Dengan kolaborasi antara umat, santri, dan lembaga zakat, insyaallah Indonesia akan semakin kuat, berdaya, dan sejahtera.
Santri berdaya, santri bangun Indonesia. Zakat kita, kekuatan umat. (Dok)
ARTIKEL22/10/2025 | Drs. H. Akhmad Khusairi
Refleksi 24 Tahun Kota Otonom Tanjungpinang: Sinergi Menuju Kesejahteraan Umat
Berdasarkan ketentuan Pasal 2 ayat (1) Peraturan Daerah Kota Tanjungpinang Nomor 1 Tahun 2012, ditetapkan bahwa hari jadi Kota Otonom Tanjungpinang adalah tanggal 17 Oktober 2001. Maka pada tahun 2025 ini, kita bersama-sama memperingati Hari Jadi ke-24 Kota Otonom Tanjungpinang dengan tema “Berbenah Bersama-Sama Mencapai Tujuan yang Mulia, Sejahtera.”
Momentum peringatan hari jadi ini bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga menjadi ajang refleksi atas perjalanan panjang Tanjungpinang sebagai kota yang terus tumbuh dan berbenah menuju kesejahteraan masyarakatnya. Tema yang diangkat tahun ini sejalan dengan nilai-nilai yang juga dipegang oleh BAZNAS Kota Tanjungpinang, yaitu semangat kebersamaan, kepedulian, dan keikhlasan dalam membangun kota melalui penguatan peran zakat, infak, dan sedekah.
Sebagai lembaga yang berkomitmen dalam mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan umat, BAZNAS Kota Tanjungpinang terus berbenah dalam sistem pengelolaan zakat yang transparan, akuntabel, dan berdampak nyata bagi mustahik. Kami percaya bahwa kesejahteraan yang mulia hanya dapat dicapai dengan kolaborasi antara pemerintah daerah, masyarakat, dan lembaga sosial keagamaan seperti BAZNAS.
Melalui semangat hari jadi ini, kami mengajak seluruh masyarakat Tanjungpinang untuk terus memperkuat solidaritas sosial, menumbuhkan empati, dan bersama-sama membangun kota yang tidak hanya maju secara ekonomi, tetapi juga unggul dalam nilai kemanusiaan dan keberkahan.
Semoga Tanjungpinang senantiasa diberkahi Allah SWT — menjadi kota yang Baldatun Thayyibatun wa Rabbun Ghafur; kota yang damai, makmur, dan dirahmati.
Selamat Hari Jadi ke-24 Kota Otonom Tanjungpinang. Mari kita berbenah bersama-sama mencapai tujuan yang mulia, menuju masyarakat Tanjungpinang yang sejahtera dan berkeadilan. (Dok. Baznas TPI)
ARTIKEL17/10/2025 | Drs. H. Akhmad Khusairi

Info Rekening Zakat
Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.
BAZNAS
Info Rekening Zakat
